Jumat, 30 Januari 2009

PROGRAM FKKI DI BULAN MARET


Untuk Menambah Kas Operasional FKKI-JAWA BARAT, maka FKKI-JAWA BARAT pada Bulan Maret 2009 ini akan meluncurkan Buku Renungan Harian. Dengan kehadiran buku renungan ini semoga semua orang yang membacanya dapat diberkati dan dapat memberkati FKKI-JAWA BARAT. Tuhan Yesus Memberkati

Rabu, 21 Januari 2009

PETA PEMETAAN GEREJA BERMASALAH DI JABAR





PEMETAAN GEREJA-GEREJA BERMASALAH DI JAWA BARAT SEMENJAK TAHUN 1996-2008

KRONOLOGIS KEJADIAN PENUTUPAN DAN PERUSAKAN GEREJA BETHEL INDONESIA CIMAHI TAHUN 2009

1. NAMA GEREJA : GEREJA BETHEL INDONESIA CIMAHI

2. ALAMAT : Jl. H. Ali RW 01 Kelurahan Karang Mekar
Kec. Cimahi Tengah – Cimahi Jawa Barat

3. GEMBALA : Dibawah Pembinaan GBI Sukawarna Bandung,
oleh Pdt. David Cakra

4. WAKTU KEJADIAN:
Senin 5 Januari 2009, melalui sebuah surat peringatan yang dilayangkan kepada PGI Jabar, PGPI Jabar dan PGLII Jabar.

5. KRONOLOGIS MASALAH :
Pada Hari Senin tanggal 5 Januari 2009, melalui sebuah surat himbauan oleh FUUI yang bernomor surat 06/I/FUUI/30/09. FUUI menyatakan bahwa telah terjadi pelanggaran SPB 2 Menteri yang dilakukan oleh GBI CIMAHI. Menurut FUUI, pada hari kamis 21 agustus 2008, oleh Satpol PP Kota Cimahi telah secara resmi menyegel Gedung GBI Cimahi, namun hingga hari minggu 28 desember 2008 pihak gereja masih menjalankan kegiatan secara normal. FUUI menyatakan bahwa pihak GBI Cimahi menjalankan tempat ibadah yang tidak legal dan memanfaatkan oknum-oknum aparat untuk memperlancar kegiatan gereja.

6. JUMLAH MASSA PENYERANG DAN PENDEMO: Tidak Ada.

7. SOLUSI:
Telah diadakan rapat antara pengurus FKKI-JB, pengurus GBI Cimahi dengan pihak Kelurahan Karang Mekar Kec. Cimahi Tengah – Cimahi Jawa Barat untuk menindaklanjuti surat yang dikirim oleh FUUI tersebut

8. KERUGIAN MATERIAL: Tidak ada.

KRONOLOGIS KEJADIAN PENUTUPAN DAN PERUSAKAN GEREJA BETHEL PENTAKOSTA INDONESIA TAHUN 2009

1. NAMA GEREJA : GEREJA BETHEL PENTAKOSTA INDONESIA

2. ALAMAT : Jl. Cibiuk Kapling No. 2 Desa Pesawahan
Kec. Dayeuhkolot Kab. Bandung

3. GEMBALA : Pdt. Jamanarik Nainggolan

4. WAKTU KEJADIAN:
Minggu 11 Januari 2009, Pukul 08.00 WIB s/d Pukul 12.00 WIB

5. KRONOLOGIS MASALAH :
Pada Hari Minggu tanggal 11 Januari 2009 bertempat di Gereja Bethel Pentakosta Indonesia (GBPI), Jl. Cibiuk Kapling No. 2 Desa Pesawahan Kec. Dayeuhkolot Kab. Bandung, Pukul 08.00 WIB. Telah kedatangan Massa dari DAP dan FUUI yang berjumlah 200 orang dalam rangka untuk mendemo dan mendesak agar Gereja Bethel Pentakosta Indonesia – Dayeuhkolot agar segera ditutup. Pihak Gereja dipaksa menandatangani surat yang berisi penutupan gereja yang akan dilakukan dalam waktu 7X24 Jam.

6. JUMLAH MASSA PENYERANG DAN PENDEMO:
Massa pendemo berjumlah + 200 orang yang berasal dari DAP, FUUI dan Masyarakat. Turut serta MUSPIKA dan Aparat Keamanan yang ikut menyaksikan serta melakukan pengamanan.


7. SOLUSI:
Telah diadakan rapat yang bertempat di Kantor Kecamatan Dayeuhkolot Kab. Bandung pada tanggal 12 Januari 2009, Pukul 14.00 dalam rangka membicarakan penyelesaian masalah.

8. KERUGIAN MATERIAL: Tidak ada.



Bandung, 12 Januari 2009
Forum Komunikasi Kristiani Indonesia
Jawa Barat





Pdt. John Simon Timorason
Ketua

Yosua Lapudooh S.Th.
Sekretaris

SIFAT FKKI JAWA BARAT

1. Bersifat Temporer-Insidentil. Karena dibentuk berdasarkan suatu kebutuhan maka bila kebutuhan ini sudah tidak ada lagi, FKKI-JABAR akan bubar.
2. Bersifat Kristiani-Universal, tidak berafilasi pada salah satu kelompok ataupun lembaga Kristiani tertentu dan bekerja untuk kepentingan seluruh umat Kristiani (Protestan dan Katolik), dengan demikian tidak bersaing dengan lembaga-lembaga Gereja yang telah ada seperti, KWI, PGI, PGPI, PGLII, dll.
3. Bersifat Non-Birokrasi-Praktis. Untuk mendapatkan penanganan yang cepat & keakuratan informasi maka urusan birokrasi menjadi prioritas berikutnya dalam operasi.
4. Bersifat Protektif-Informatif. Melindungi Gereja, tidak dengan kekuatan fisik melainkan dengan informasi-informasi dan peringatan-peringatan dini serta komunikasi dan relasi dengan pemerintah dan ABRI.
5. Bersifat Kedaerahan. Sesuai dengan kebutuhan, harapan efisiensi, konsentrasi dan hasil yang maksimal, daerah kerja meliputi seluruh Jawa bagian Barat. Daerah liputan pengawasan tidak terlalu sempit karena faktor relasi antar arae dan tidak terlalu luas karena faktor konsentrasi.
6. Bersifat Koordinatif. FKKI-JABAR tidak mengenal garis komando atas sesama FKKI, baik FKKI Pusat maupun FKKI-FKKI Lokal didalam FKKI-JABAR, melainkan garis koordinasi sehingga tanggung jawab dapat diemban bersama.
7. Bersifat Pelayanan-Sukarela. Semua pribadi yang terlibat dalam FKKI-JABAR haruslah pribadi yang sadar sepenuhnya bahwa keterlibatannya di FKKI-JABAR adalah bagian dari pelayanannya kepada ALLAH dan kepada sesama Tunuh Kristus serta mempunyai interest untuk menyerahkan dirinya berkorban demi Kristus dan sesama Tubuh Kristus.

TUJUAN FKKI JAWA BARAT


1. Dibentuk berdasarkan kebutuhan umat Kristiani Jawa Barat dalam menangani berbagai kasus pembakaran/penghancuran/perusakan/penekanan dan pengintimidasian terhadap Gereja atau umat Kristiani di Jawa Barat khususnya dan Indonesia pada umumnya, serta bencana alam.
2. Dibentuk berdasarkan kebutuhan penanganan kasus dengan reaksi cepat tanpa halangan birokrasi.
3. Dibentuk berdasarkan kebutuhan bersama umat Kristiani Jawa Barat akan adanya sebuah badan yang dapat bekerja selain dengan cepat juga bersifat universal (non-blok) dan dimiliki bersama.
4. Dibentuk berdasarkan kebutuhan umat Kristiani untuk mendapatkan dengan segera informasi atas suatu kejadian secara akurat dan terpercaya, serta menjadi pusat informasi Kristiani dan komunikasi di Jawa Barat.
5. Dibentuk berdasarkan perlunya menyadarkan kembali pentingnya menegakkan PANCASILA dengan Bhineka Tunggal Ika-nya sebagai ikatan pemersatu dalam berbangsa dan bernegara.

SEJARAH FKKI JAWA BARAT


Forum Komunikasi Kristiani Indonesia (FKKI) Jawa Barat berdiri pada tanggal 29 Desember 1996, bertempat di Gereja Baptis Pertama Jl. Wastukencana No. 40 Bandung. Awal berdirinya FKKI-JABAR bermula dari meletusnya kerusuhan “Natal Kelabu” di Tasikmalaya pada tanggal 26 Desember 1996. Pada saat itu para pemimpin Gereja dan Ormas Kristen/Katolik di Jawa Barat secara spontan berusaha berkomunikasi untuk membahas apa yang harus dilakukan Gereja.

Seiring berjalannya waktu, lingkup tugas FKKI-JABAR semakin bertambah banyak, meliputi investigasi masalah-masalah yang dialami Gereja-Gereja, Yayasan Kristen, Pendidikan Kristen dan memperjuangkan supaya SKB/IMB dihapuskan, menjadi mediator apabila ada Gereja Tuhan yang membutuhkan bantuan dengan mengajak saudara-saudara seiman untuk turut membantu, menjadi advokasi hokum Gereja yang perlu penanganan secara hokum, memberikan konseling bagi Gereja Tuhan yang menjadi korban kerusuhan, bekerjasama dengan Gereja Tuhan lain serta bekerjasama dengan Pemda, BPMD dan LSM-LSM untuk menangani masalah yang sedang marak dibicarakan mengenai tindak Kekerasan Terhadap Perempuan, Narkoba, dll.

FKKI-JABAR terbentuk atas kebutuhan Umat Kristiani dalam menangani kasus dengan cepat, mendapatkan informasi yang akurat, terpercaya atas kejadian/kronologis masalah yang dialami Gereja dan juga untuk menyadarkan kembali bahwa pentingya pelaksanaan Pancasila dengan Bhineka Tunggal Ika-nya sebagai ikatan pemersatu dalam berbangsa dan bernegara.

Jumat, 09 Januari 2009

Kasus baru yang sedang kami tangani

Tanggal 31 desember 2008, kami menerima surat dari Forum Komunikasi Pemuda-Pemudi Karang Taruna RW - 06 kelurahan Astana Anyar- Bandung, yang berisikan penolakan pengalih fungsian rumah tinggal menjadi rumah ibadah yang dilakukan oleh Gereja Rehobot Berea di Jalan Karasak Utara II No. 12. tokoh masyarakat yang tergabung dalam Forum Karang Taruna tersebut mendesak untuk Gereja tersebut ditutup karena menurut mereka Gereja tersebut dalam pengurusan perijinan telah melakukan lobi-lobi yang tidak benar... Untuk itu saat ini Pdt. Simon Timorason selaku ketua FKKI-JB dan Saudara Yosua Lapudooh S.Th. selaku sekretasi umun FKKI-JB sedang melakukan Investigasi dan lobi-lobi kepada masyarakat dan pemerintah agar dapat menyelesaikan persoalan ini dan Gereja Rehobot Berea tetap dapat melaksanakan Ibadah sebagai mana mestinya. Kami memohon dukungan doa dari saudara-saudara seiman untuk kelancaran proses penyelesaian masalah tersebut. Tuhan Memberkati